Pengertian Sumber Sejarah Primer dan Sekunder, Beserta Contohnya

Pengertian Sumber Sejarah Primer dan Sekunder, Beserta Contohnya

Dalam pengkajian ilmu sejarah, terdapat beberapa metode, di antaranya mengumpulkan sumber sejarah primer dan sekunder.

Tahapan pengumpulan data sumber sejarah primer dan sekunder merupakan pengertian metode Heuristik.

Dalam penelitiannya pengumpulan sumber sejarah primer dan sekunder sangat mendukung untuk menjadi penguatan terjadinya suatu peristiwa.

Pengumpulan data sumber sejarah primer dan sekunder menjadi metode awal untuk membuktikan peristiwa masa lampau benar-benar terjadi.

Lantas apa pengertian dari sumber sejarah primer dan sekunder?

Simak penjelasan tentang sumber sejarah primer dan sekunder mengutip buku Sejarah kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka.

Baca juga: Sejarah dan Perkembangan Periode Revolusi Industri 1.0 hingga 5.0 dan Contohnya

Penelitian sejarah dilakukan dengan menerapkan empat kegiatan pokok sebagai cara melakukan penelitian dan penulisan sejarah.

Adapun metode dalam penelitian sejarah, sebagai berikut:

1. Heuristik yang berarti mengumpulkan berbagai data dari berbagai sumber sejarah.
2. Kritik dan verifikasi yang berarti melakukan pemeriksaan keaslian sumber sejarah.
3. Intepretasi yaitu menafsirkan dan memahami makna keterkaitan dari sumber-sumber searah yang telah diverifikasi.
4. Historiografi yaitu tulisan, hasil penelitian dan laporan sejarah.

Lalu bagaimana untuk melakukan tahapan heuristik (mengumpulkan data) dan melakukan verifikasi data?

Secara umum terdapat dua macam sumber sejarah yaitu sumber sejarah primer dan sekunder.

1. Sumber Sejarah Primer

Sumber sejarah primer adalah data utama yang diperoleh langsung dari subyek dan objek penelitian.

Arsip merupakan sumber utama dikarenakan keberadaan arsip yang tercipta pada waktu yang bersamaan ketika suatu peristiwa bersejarah terjadi.

Data arsip dapat sebagai bukti untuk menginformasikan suatu peristiwa.

Adapun contoh sumber sejarah primer yang berupa arsip, antara lain:

Berupa foto, video, film, undang-undang, peraturan, catatan kedinasan, surat-menyurat, notulensi rapat, peta, laporan, surat keputusan, dan surat kabar.

Serta undangan, surat perjanjian, poster dan lain-lain yang sezaman dengan peristiwa.

Selain arsip, sumber sejarah primer lainnya adalah fosil, artefak dan hasil wawancara dengan pelaku atau saksi sejarah.

Baca juga: Pengelompokan Klasifikasi Makhluk Hidup: Monera, Protista, Fungi, Plantae, Animalia

2. Sumber Sejarah Sekunder

Sumber sejarah sekunder adalah data pendukung yang ditulis atau dibuat setelah kejadian selesai.

Contoh dari sumber sekunder adalah hasil penelitian sejarawan, laporan penelitian yang relevan, biografi, surat-menyurat dan surat kabar.

Sumber-sumber tersebut dapat yang tidak sezaman dengan peristiwa, serta masih banyak lagi.

3. Sumber Sejarah Berdasarkan Bentuknya

Baca juga: Mengenal Pembangunan Berkelanjutan, Berikut Karakteristik dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Terdapat tiga bentuk sumber sejarah, yaitu sumber tertulis, sumber benda, dan sumber lisan.

Contoh dari sumber tertulis adalah prasasti, kronik (catatan perjalanan traveler), babad, hikayat, surat-surat, laporan-laporan, naskah, buku, surat kabar dan majalah.

Sementara contoh dari sumber lisan adalah tradisi lisan (cerita yang diwariskan antargenerasi secara lisan).

Misalnya petuah dan cerita rakyat.

Dari sumber benda adalah foto, video, bangunan (contohnya rumah, candi, kantor dan lain-lain),

Serta peralatan hidup (contohnya tembikar, guci, meja kursi, buku mesin ketik, dan lain-lain).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *